20 Agustus 2006

Perisai Diri Ranting SMP Al Azhar, Baloi Indah, Batam

Masa remaja adalah masa anak mengalami pertumbuhan secara fisik yang mana memerlukan aktivitas olahraga yang dapat membantu perkembangan tubuh mereka. Olahraga, terutama olahraga Pencak Silat, akan sangat membantu sirkulasi darah dan oksigen ke otak untuk kesegaran fisik dan pikiran para pelajar di sekolah. Di samping itu pelajar dan generasi muda juga perlu pembinaan fisik dan jasmani yang memadai guna menjadi manusia yang tangguh, ksatria dan sportif dalam melanjutkan dan mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa Indonesia.

Pencak Silat merupakan olahraga yang menggerakkan anggota tubuh terlengkap dibanding dengan olahraga lain. Khususnya Silat Perisai Diri, teknik silatnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anatomi tubuh manusia tanpa ada unsur memperkosa gerak. Pesilat berolahraga dengan senam teknik silat yang diramu dari 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Siauw Liem Sie (Shaolinshi) dari negeri Tiongkok.

Pencak Silat merupakan warisan luhur budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan dan saat ini telah menembus dunia internasional. Pelajar sebagai generasi penerus bangsa perlu menjadi motor dalam melestarikan budaya bangsa yang apabila tidak dipertahankan akan terkikis oleh masuknya budaya asing, terutama yang bersifat negatif. Kekhawatiran guru dan orang tua adalah keterjerumusan pelajar dalam budaya negatif barat yang menjurus kepada obat-obatan terlarang dan pergaulan bebas. Dengan ditanamkannya rasa bangga terhadap budaya bangsa Indonesia dalam jiwa pelajar diharapkan dapat menjadi benteng dan filter dari godaan budaya asing yang berdampak negatif.

Kelatnas Indonesia Perisai Diri yang didirikan oleh RM Soebandiman Dirdjoatmodjo sejak tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya ini merupakan perguruan Silat yang tidak hanya berkembang di berbagai daerah di Nusantara tetapi telah membawa budaya bangsa Indonesia ke manca negara, diantaranya yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia, Belanda, Jerman, Austria, Swiss, Timor Leste, bahkan di Jepang. Teknik silat Perisai Diri tetap menggunakan bahasa aslinya walaupun diajarkan di negara lain. Para pesilat Perisai Diri dari berbagai negara berkumpul dalam ajang Kejuaraan Internasional yang rutin diselenggarakan tiap dua tahun sekali dengan nama Perisai Diri International Championship (PDIC). Dalam PDIC V di Bandung bulan Juli 2007 yang lalu, Batam mengirimkan dua orang atletnya yang mana salah satunya berhasil menyabet medali emas dalam kategori Pertarungan Bebas untuk kelas Bebas Khusus. Selain sebagai even olahraga, kejuaraan ini diharapkan juga dapat mendorong sektor pariwisata dan kebudayaan di negeri kita.

Pencak Silat merupakan suatu pelatihan ilmu dan teknik beladiri. Pelajar sebagai ujung tombak bangsa di masa depan perlu dibekali keterampilan dan mental sebagai pejuang pembela tanah air demi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.

Dalam Perisai Diri diajarkan teknik beladiri yang efektif dan efisien. Metode praktis dalam Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar, yang mana metode ini tidak terdapat dalam perguruan beladiri lain. Pada latihan ini akan diajarkan cara menyerang dan menghindar yang paling efisien, cepat, tepat, tangkas, deras dan bijaksana. Sekalipun berhadapan langsung dengan lawan, kemungkinan cedera amat kecil karena setiap siswa dibekali prinsip-prinsip dasar dalam melakukan serangan dan hindaran. Resiko kecil pada metode Serang Hindar inilah yang melahirkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera". Dengan motto inilah Perisai Diri menyusun program pendidikan dengan memperhatikan faktor psikologis dan kurikulumnya.

Selain beladiri tangan kosong, di Perisai Diri juga diajarkan teknik senjata dengan senjata wajib pisau (senjata pendek), pedang (senjata sedang) dan toya (senjata panjang). Dengan penguasaan ketiga senjata wajib tersebut, pesilat Perisai Diri dilatih untuk mampu mendayagunakan berbagai peralatan yang ada di sekitarnya untuk digunakan sebagai senjata. Teknik tersebut dapat dikembangkan untuk senjata tambahan, diantaranya yaitu celurit, trisula, golok, tombak, abir, pedang samurai, ruyung, rotikalong, teken, senapan, bayonet, pentungan, payung, kipas, dsb.

Dalam usianya, pada umumnya remaja mulai mencari kegiatan yang dapat merangsang perkembangan agresifitas mereka. Mereka juga akan berusaha untuk meraih suatu prestasi dalam hal olahraga. Bagi mereka, untuk bisa melakukan sesuatu yang lebih baik dari yang lain adalah sesuatu yang bisa dibanggakan, sehingga dapat menambah rasa percaya diri mereka dalam bersosialisasi di sekolah.

Melalui olahraga Pencak Silat diharapkan para pelajar dapat mengasah keterampilan dan mengukir prestasi melalui even-even pertandingan, baik berskala regional, nasional maupun internasional. Selain untuk diri pribadi, prestasi dapat mengangkat nama sekolah dan daerah.

Perisai Diri dapat menjadi jembatan yang menghantarkan para pelajar yang berpotensi untuk menjadi atlet. Perisai Diri mempunyai kejuaraan intern, yaitu Kejurcab, Kejurda, Kejurwil, Kejurnas antar Daerah, Kejurnas antar Instansi, Kejurnas antar Perguruan Tinggi, hingga Kejuaraan Internasional yang diikuti oleh berbagai negara yang memiliki Komisariat Perisai Diri.

Perisai Diri juga anggota dari induk organisasi Pencak Silat di Indonesia, yaitu IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia). Bahkan Perisai Diri merupakan salah satu anggota 10 Perguruan Historis, yaitu sepuluh perguruan Pencak Silat yang berkontribusi besar terhadap berdirinya dan berkembangnya IPSI pertama kalinya.

Even kejuaraan IPSI dimulai dari Porda Tk.II (POR Kota Batam), Porda Tk.I (Porprov Kepulauan Riau), Porwil, PON, SEA Games dan Kejuaraan Dunia. Saat ini diperjuangkan untuk masuk Asian Games. Untuk kalangan pelajar ada even Popda dan Popnas, untuk mahasiswa ada even Pomda dan Pomnas. Para atlet silat Perisai Diri dari berbagai daerah telah banyak menyabet medali dari gelanggang tersebut.

Selain pembinaan jasmani, Pencak Silat juga memperhatikan pembinaan mental spiritual dengan harapan agar pelajar sebagai generasi andalan bangsa mempunyai budi pekerti yang luhur.

Diharapkan dengan menanamkan jiwa ksatria dan sportif akan berdampak positif bagi remaja dan pelajar, diantaranya menghindarkan diri dari tawuran antar pelajar serta kenakalan remaja lainnya termasuk terlibat dalam obat-obatan terlarang dan pergaulan bebas. Melatih disiplin dan etika hormat kepada orang tua dan guru juga tidak kalah pentingnya. Kedisiplinan juga diharapkan berpengaruh terhadap disiplin waktu dalam mengatur jadwal belajar para pelajar.

Pembinaan mental spiritual dalam Perisai Diri disebut Kerokhanian. Keseimbangan antara pengetahuan silat dan Kerokhanian akan menjadikan pesilat Perisai Diri waspada dan mawas diri, tidak sombong, bermental baja dan berbudi luhur, mempunyai kepercayaan diri yang kuat, berperangai lemah lembut, serta bijaksana dalam berpikir dan bertindak.

Untuk mendukung hal-hal tersebut di atas, Kelatnas Indonesia Perisai Diri Cabang Batam menawarkan kerjasama dengan berbagai pihak sekolah yang ada di Kota Batam. Saat ini telah terjalin kerjasama dengan SMP Al Azhar Batam dengan diadakannya pelatihan silat Perisai Diri sebagai salah satu ekstra kurikuler di SMP Al Azhar, Baloi Indah, Batam. Latihan perdana diadakan pada tanggal 19 Agustus 2006. Latihan rutin diadakan seminggu dua kali, yaitu Sabtu dan Minggu pukul 07.30 WIB. Diagendakan pada tanggal 27 Oktober 2007 akan dibuka juga pelatihan silat Perisai Diri di SMK Negeri 1 Batam.