21 Januari 2008

Latihan bersama dengan Persaudaraan Setia Hati Organisasi

Tidak lama lagi akan digelar pesta olahraga khusus untuk pelajar yang ada di Propinsi Kepulauan Riau, Pekan Olahraga Pelajar Daerah atau biasa disingkat Popda. Sebagaimana pada Popda-Popda sebelumnya, even ini juga akan mempertandingkan cabang olahraga pencak silat. Dinas Pendidikan Nasional Kota Batam bekerja sama dengan Pengcab IPSI Batam akan mengadakan seleksi atlet pencak silat yang akan mewakili Kota Batam dalam Popda tersebut. Berdasarkan informasi dari salah seorang pengurus IPSI Cabang Batam, seleksi ini dijadwalkan akan diadakan pada akhir Februari 2008.

Kelatnas Indonesia Perisai Diri Cabang Batam tentunya tidak mau ketinggalan untuk turut menerjunkan atlet pelajarnya. Program Pelatcab (Pemusatan Latihan Cabang) atau yang dikenal dengan istilah TC (Training Centre) telah dilakukan sejak tanggal 28 Oktober 2007 di Sekretariat Pengcab Perisai Diri Batam yang berlokasi di Perumahan Taman Mediterania, Batam Centre. Calon atlet yang digembleng berjumlah 16 orang, semuanya berasal dari Perisai Diri Ranting SMP Al-Azhar Batam. Penempaan calon atlet ini langsung ditangani oleh Ricky Mendoza, Ketua Bidang Pembinaan Atlet Pengcab Perisai Diri Batam.

Sebagai salah satu bentuk evaluasi latihan sekaligus untuk menambah wawasan calon atlet, Pengcab Perisai Diri Batam mengadakan latihan bersama dengan perguruan pencak silat lainnya. Untuk yang pertama, latihan bersama dilakukan dengan Persaudaraan Setia Hati Organisasi yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 20 Januari 2008 berlokasi di lapangan Engku Putri, Batam Centre.

Setelah masing-masing pesilat melakukan pemanasan dan stratching, latihan diawali dengan menendang patching pad bergiliran yang dipandu oleh Ricky Mendoza dari Perisai Diri. Setelah cukup, latihan dilanjutkan dengan uji tanding antar calon atlet yang dipandu oleh Wahyudi dari Setia Hati Organisasi. Walaupun saling pukul dan saling tendang hingga ada yang sampai terjatuh, namun suasana latihan tetap terlihat santai dan penuh persahabatan walaupun dua kubu berasal dari perguruan pencak silat yang berbeda. Walaupun yang satu berseragam putih dan yang satu berseragam hitam, tidak sedikitpun nampak ketegangan akibat perbedaan atribut perguruan masing-masing. Tidak jarang penonton dari kedua kubu tertawa bersama-sama ketika ada hal yang tampak lucu, misalnya ketika kedua pesilat yang sedang bertarung sama-sama berhenti dengan nafas tersengal-sengal kecapekan seperti di film kungfu komedi. Setiap selesai bertarung, kedua pesilat selalu berjabat tangan dan berpelukan khas insan dunia persilatan.

Setelah latihan usai, perwakilan dari Perisai Diri maupun dari Setia Hati Organisasi menyampaikan pesan dan kesannya. Setelah mengucapkan terima kasih atas kerja sama pesilat Setia Hati Organisasi dalam acara ini, Ricky membakar semangat para pesilat pelajar yang hadir dengan optimis bahwa mereka lah yang kelak akan diandalkan dalam mengangkat nama pencak silat Batam dalam dunia persilatan. Kedua belah pihak berharap agar hubungan dan kerja sama ini tetap berlanjut untuk ke depannya nanti. Acara ini juga dihadiri oleh Asfian Rosadi, Ketua Pengcab Perisai Diri Batam, didampingi Agus Winarno, Sekretaris Pengcab Perisai Diri Batam.

02 Januari 2008

Pesilat Perisai Diri Sabet Medali Emas Sea Games XXIV

Indonesia merebut kembali gelar Juara Umum cabang olahraga Pencak Silat dalam Sea Games XXIV di Thailand tahun 2007 yang sebelumnya diduduki oleh Vietnam. Ni Nyoman Supartini, seorang pesilat putri Perisai Diri dari Bali yang bertanding di Kelas D Putri, menjadi penentu kemenangan Indonesia setelah berhasil mengalahkan pesilat Vietnam, Nguyen Thi Phuong Thuy. Indonesia berhasil menyabet lima medali emas di pertandingan yang diadakan di Sung Noen Municipality Hall, Nakhon Ratchasima.

Empat medali emas lainnya diraih oleh Tuti Winarni di kategori Tunggal Putri, Diyan Kristianto di Kelas A Putra, Pengky Simbar di Kelas A Putri dan Rony Syaifullah di Kelas G Putra. Diyan mengalahkan Jantaro Niphon (Thailand), Pengky mengalahkan Rina Jordana (Malaysia) dan Rony mengalahkan Vu The Hoang (Vietnam). Dengan hasil ini, Indonesia mengumpulkan 5 emas, 4 perak dan 4 perunggu.

Dalam pertarungannya, Ni Nyoman Supartini bertarung dengan semangat puputan ketika menghancurkan andalan Vietnam, Nguyen Thi Phuong Thuy. Kemenangan itu membalas kekalahan dua pesilat putri Indonesia lainnya yang dikalahkan oleh Vietnam dalam babak final hari sebelumnya, yaitu Fitirani Puspa Endah yang dikalahkan oleh Le Thi Hong Ngoan di Kelas E Putri dan Rosmayani yang dikalahkan oleh Thi Thu Hong.

Pertarungan seru juga terjadi ketika Simbar Pengky yang turun di Kelas A Putri berhadapan dengan Juara Dunia 2007 asal Malaysia, Haji Adnan Rina Jordana. Simbar tampil dengan kepercayaan diri yang tinggi. Dia mampu meladeni Rina yang memakai jurus pukulan samping, depan, dan tendangan sabit. Dengan dukungan dari suporter Indonesia yang gegap gempita mengobarkan semangat tempur, Simbar akhirnya memenangi pertarungan dengan skor 4-1. Simbar mengaku senang dengan kemenangan tersebut. Dia menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Rina kemarin adalah yang pertama. Ini penampilan pertama di Sea Games dan bisa masuk final. Karena baru pertama bertemu, dia berusaha meladeni lawan dengan semangat tinggi. "Karena itu, saya memakai strategi adu licik dengan dia (Rina)," ujarnya.

Dalam pertandingan yang dihadiri Menpora Adhyaksa Dault serta Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto, Indonesia berpeluang meraih tambahan satu emas melalui pesilat Pranoto, yang turun di Kelas H Putra melawan Nguyen Than Quyen (Vietnam). Kedua pesilat tersebut tidak memperoleh medali karena kasus salah cetak pembagian kelas pada buku petunjuk pelaksanaan pertandingan.

Prabowo mengaku sangat bangga atas kerja keras tim Pencak Silat Indonesia. Menurut dia, Indonesia harus bisa berprestasi lebih baik lagi sebagai negara yang mempopulerkan cabang Pencak Silat. "Ini merupakan indikasi bangkitnya Pencak Silat di Indonesia, tapi perjuangan belum selesai dan masih banyak yang harus dibenahi," kata Prabowo setelah upacara pengibaran Merah-Putih. Setelah pesta olahraga Asia Tenggara ini, Prabowo berjanji akan terus membantu pengembangan Pencak Silat. Sementara itu, bagi para peraih medali emas, Prabowo akan memberikan bonus khusus, tapi ia tidak menyebutkan jumlahnya. Sementara itu, pelatih Thailand asal Indonesia, Oong Maryono, memuji penampilan tim Indonesia. Menurut dia, prestasi Indonesia bisa merebut kembali gelar juara umum dari Vietnam patut diacungi jempol.