23 Februari 2008

Marcos akhirnya takluk di partai final

Atlet silat Batam kembali menunjukkan prestasinya. Setelah berlaga menghadapi para pesilat lain dalam cabang olahraga pencak silat di Sukan Antarabangsa Teluk Danga 2008 di Johor, Malaysia, pesilat Batam berhasil menyabet satu medali perak dan dua medali perunggu.

Marcos, atlet pencak silat Kelas E Putra dari kontingen KONI Batam, dalam partai penyisihan yang pertama berhasil menghajar pesilat dari kontingen Majlis Sukan Negeri Pahang dengan skor 5-0. Pada partai penyisihan yang kedua, Marcos kembali menang dengan skor 5-0 atas pesilat dari kontingen Majlis Sukan Negeri Selangor.

Kemenangan dari dua partai penyisihan ini menghantarkannya ke partai semifinal. Marcos yang sehari-hari berlatih di perguruan silat Perisai Diri cabang Batam ini harus menghadapi sesama pesilat Merah Putih dari Kontingen KONI Sumatera Utara. Kembali Marcos menang 5-0 atas lawannya yang menyebabkan dia tembus ke partai final.

Bertempur habis-habisan di tiga partai ini membuat Marcos mengalami cidera. Namun hal ini tidak membunuh semangatnya untuk tetap bertarung di partai final menghadapi pesilat dari kontingen Majlis Sukan Negeri Kedah. Dengan sisa-sisa kemampuan yang masih ada, akhirnya perjuangan Marcos harus terhenti di partai ini dan meraih medali perak.

Selain Marcos, pesilat kontingen KONI Batam lainnya yang berprestasi yaitu Arrin Ardiyanto di Kelas A Putra dan Nasrullah di Kelas B Putra. Kedua atlet ini berhasil menyabet medali perunggu.

17 Februari 2008

Berlatih silat Perisai Diri, pekerjaan sudah menanti

Presiden Komisaris PT Panasonic Gobel Battery Indonesia, Rachmat Gobel, membuka rekrutmen Tenaga Kerja Perisai Diri (TKPD) untuk ditraining dan bekerja di perusahaan Panasonic dengan kontrak selama 3 sampai dengan 5 tahun. Ketika menghadiri acara pembukaan Mukernas Perisai Diri tanggal 16 Februari 2008 di Hotel Santika Yogyakarta, beliau mengatakan bahwa TKPD yang akan ditampung dapat mencapai 4 sampai 5 ribuan. Kesempatan diberikan secara merata dari berbagai daerah. Pengda dan Pengcab Perisai Diri dapat mempromosikan anggotanya untuk mengikuti rekrutmen ini.

Untuk mengikuti rekrutmen TKPD ini diperlukan persyaratan sebagai berikut :

  1. Mempunyai nilai-nilai dasar berbudi luhur pesilat
  2. Diutamakan dapat melatih silat / mengajarkan nilai-nilai luhur pesilat
  3. Diutamakan lulusan SMTA / Diploma / Sarjana
  4. Diutamakan masih single (putra maupun putri)
  5. Diutamakan yang mampu berbahasa Inggris, minimal secara pasif
  6. Jurusan apapun tidak masalah
  7. Diutamakan yang mampu menggunakan komputer (MS Office dan internet)
  8. Tidak ada batasan prestasi, tingkatan maupun umur
  9. Rekomendasi dari Pengurus Cabang / Pengurus Daerah, dan diverifikasi Pengurus Pusat.

Rachmat Gobel yang pernah menjabat sebagai Ketua Harian PB IPSI ini menambahkan bahwa penempatan TKPD tidak hanya di perusahaan Panasonic tetapi bisa juga ke perusahaan lain. Masa kontrak yaitu 2 tahun di Indonesia dan dapat dilanjutkan 3 tahun di luar negeri. Calon yang mempunyai keahlian tertentu di bidang apapun dapat memperbesar peluang untuk lolos rekrutmen.

Sekilas tentang Panasonic di Indonesia

Perusahaan keluarga Gobel dengan merk National sejak tahun 1970-an telah menjalin kerja sama dengan Panasonic yang merupakan brand yang dimiliki Matsushita Electric Industrial yang berpusat di Osaka, Jepang. Sebagai produsen baterai mangan, baterai lithium dan senter dengan brand Panasonic, PT Panasonic Gobel Battery Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di antara keluarga Panasonic Baterry Group yang tersebar di 14 negara. Hasil produksinya masuk dalam pasar lokal maupun global pada lebih dari 60 negara.

Di Asia Pasifik, Panasonic muncul pertama kalinya dengan mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun berikutnya, operasi Panasonic di kawasan ini pun berkembang. Saat ini operasinya ada di 9 negara, termasuk Indonesia, dengan total 75 perusahaan yang memperkerjakan lebih dari 82.000 orang dan mencapai total penjualan sebesar 9.457 juta US Dollar untuk tahun fiskal 2005, atau sama dengan 26% dari total penjualan luar negeri Matsushita Electric Industrial Co Ltd.

Di Indonesia sendiri, Panasonic memiliki sejarah yang sangat panjang dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Dimulai dengan kehadiran radio Tjawang oleh almarhum Drs H Thayeb Moh Gobel pada tahun 1954, yang mana beliau terinspirasi oleh semangat nasionalisme untuk membuat sebuah alat komunikasi bagi sebuah negara baru, Indonesia. Beliau mendirikan PT Transistor Radio Manufacturing di Cawang, Jakarta, yang menjadi pelopor dari pabrik transistor radio yang disebut dengan Tjawang.

Pada saat almarhum Drs H Thayeb Moh Gobel sedang melanjutkan studi di Jepang, beliau bertemu dengan Mr Konosuke Matsushita, pendiri dari Matsushita Electric Industrial Co Ltd. Pada tahun 1960 ditandatangani perjanjian kerja sama teknikal antara kedua perusahaan tersebut. Berdasarkan perjanjian itu, pada tahun 1962 PT Transistor Radio Manufacturing memproduksi televisi tanpa warna pertama di Indonesia, yang bertujuan untuk memungkinkan masyarakat Indonesia menonton Asian Games.

Pada tahun 1970 didirikan PT National Gobel dengan melahirkan brand National. Nama National diganti dengan nama Panasonic pada tahun 2004. Sampai saat ini Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, kamera, AC, kulkas, mesin cuci, dan lainnya.

Kelompok perusahaan manufacturing Panasonic yang ada di Indonesia diantaranya yaitu PT Panasonic Manufacturing Indonesia, PT Panasonic Gobel Battery Indonesia, PT Panasonic Shikoku Electronics Indonesia, PT Panasonic Battery Batam, PT Panasonic Lighting Indonesia, PT Panasonic Electronic Devices Indonesia, PT Panasonic Semiconductor Indonesia, PT Panasonic Shikoku Electronics Batam, PT Panasonic Electronic Devices Batam, PT MT Picture Display Indonesia, PT Display Devices Indonesia, dan untuk fungsi sales PT Panasonic Gobel Indonesia.

Pesilat SMP Al-Azhar Batam tunjukkan prestasinya

Usai sudah pertarungan para pesilat pelajar dalam arena Kejuaraan Pencak Silat Pelajar se-Kota Batam Tahun 2008. Kejuaraan yang dibuka oleh Kepala SMUN 3 Batam pada tanggal 16 Februari 2008 di aula serbaguna SMUN 3 Batam ini diikuti oleh atlet pencak silat dari berbagai sekolahan yang ada di Kota Batam yang dibina oleh delapan perguruan pencak silat, yaitu Perisai Diri, Tapak Suci, Asad, Pagar Nusa, Himssi, Setia Hati Organisasi, Bintang Surya dan Setia Hati Terate. Kejuaraan ini bertujuan untuk menyeleksi atlet pelajar yang akan mewakili Kota Batam dalam POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Kepulauan Riau 2008 yang akan diselenggarakan di Kota Tanjungpinang.

Dalam even ini, SMP Al-Azhar Batam menerjunkan tujuh orang atlet yang sebelumnya telah digembleng dalam program Pelatcab (Pemusatan Latihan Cabang) atau TC (Training Centre) sejak tanggal 28 Oktober 2007 di bawah pembinaan Kelatnas Indonesia Perisai Diri Cabang Batam.

Prestasi gemilang diraih oleh Muhammad Nazarul, siswa kelas III-A SMP Al-Azhar yang berlaga di Kelas C Putra. Di partai penyisihan, Nazarul harus berhadapan dengan Muhammad Marfuin, sesama pesilat Perisai Diri dari SMP Al-Azhar. Kemenangan di partai penyisihan ini menghantarkan Nazarul ke partai semifinal menghadapi Zulfahmi, pesilat Setia Hati Organisasi. Setelah berhasil mengungguli lawannya, Nazarul melaju ke partai final untuk menghadapi Joko, pesilat Pagar Nusa. Setelah bertarung habis-habisan, wasit dan juri memutuskan bahwa Nazarul berhak memperoleh gelar Juara I Kelas C Putra.

Prestasi lainnya disabet oleh Ana Maria, siswa kelas VIII-C SMP Al-Azhar yang berlaga di Kelas A Putri. Pesilat yang masih menyandang sabuk putih dan baru berlatih silat beberapa bulan ini berhasil menunjukkan kemampuannya dalam melakukan teknik-teknik silat yang sangat bagus. Di partai penyisihan, Ana berhasil menyingkirkan Nur Amidah, pesilat Pagar Nusa. Di partai final melawan Khotijah dari Setia Hati Organisasi, Ana kembali bertarung penuh semangat hingga berhasil menjatuhkan lawannya sebanyak tiga kali. Namun di akhir pertandingan, Ana harus puas menduduki Juara II setelah wasit dan juri menyatakan bahwa lawannya yang menang.

Selain Ana, Juara II juga diraih oleh Nidaul Pangestika, siswa kelas VIII-A SMP Al-Azhar yang berlaga di Kelas D Putri. Dalam partai penyisihan, Nidaul yang baru pertama kali terjun dalam pertandingan pencak silat ini, sanggup menghajar lawannya, Anggun dari Setia Hati Organisasi. Namun di partai final Nidaul dihadang oleh Nurlaili, pesilat Setia Hati Terate.

Selain itu, pesilat Al-Azhar juga menyabet Juara III yang diraih oleh Rahmadayani, siswa kelas VIII-A SMP Al-Azhar yang turun di Kelas B Putri. Yani dikalahkan oleh Dwi Permatasari, pesilat Setia Hati Terate. Tiga atlet SMP Al-Azhar yang gagal menembus ke partai semifinal yaitu Primadonna di Kelas D Putra, Muhammad Marfuin di Kelas C Putra dan Fita Catur Febriana di Kelas C Putri.

11 Februari 2008

Latihan gabungan dengan Tapak Suci Putera Muhammadiyah

Sebagaimana yang telah diagendakan oleh Dinas Pendidikan Nasional Kota Batam bekerja sama dengan Pengcab IPSI Batam, pada tanggal 16-17 Februari 2008 bertempat di aula SMU Negeri 3 Batam akan diadakan seleksi atlet pencak silat yang akan mewakili Kota Batam dalam Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Kepulauan Riau.

Seminggu sebelum pertandingan berlangsung, Kelatnas Indonesia Perisai Diri Cabang Batam memanfaatkan waktu pada hari Minggu tanggal 10 Februari 2008 untuk mengadakan latihan gabungan dengan Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah bertempat di lapangan Engku Putri belakang kantor Pemerintah Kota Batam. Latihan kali ini lebih difokuskan untuk refreshing dan penajaman teknik bagi calon atlet yang akan berlaga dalam pertandingan tersebut.

Para pesilat pelajar dari kedua perguruan silat ini melakukan pemanasan dan stratching bersama, termasuk melakukan latihan teknik dasar standard pencak silat yang dipandu oleh Mahyouhendra Kamil dan Mahyouhandrie Kamil dari Tapak Suci. Para pesilat yang pakaian seragam silatnya terlihat sangat kontras perbedaan warnanya, yang mana Perisai Diri berwarna putih dan Tapak Suci berwarna merah, berbaur menjadi satu barisan. Hal ini menjadikan nuansa latihan lebih terasa kebersamaan dan persahabatannya. Kesan jiwa persaudaraan antar pesilat dari perguruan yang berbeda seperti ini dapat menjadi bentuk sosialisasi bahwa pencak silat bukan hanya mengajarkan teknik bertempur semata namun juga mengajarkan mental yang berbudi luhur.

Latihan dilanjutkan dengan bergantian melakukan teknik serangan dengan sasaran patching pad yang dipandu oleh Ricky Mendoza dan Agus Winarno dari Perisai Diri. Salah satu tujuan latihan ini untuk melatih ketepatan dan kekuatan serangan, baik serangan tangan maupun serangan kaki. Setelah beristirahat sejenak, para pesilat duduk dengan membentuk lingkaran besar sebagai batas arena untuk melakukan latih tanding yang yang dipandu kembali oleh Mahyouhendra Kamil dan Mahyouhandrie Kamil.

Setelah latihan selesai, para pesilat mendapatkan pengarahan dari para pelatih. Dari Tapak Suci pengarahan disampaikan oleh Tukiban, Ketua Pendekar Daerah Batam, didampingi oleh Rendra Topan, Sekretaris Pimda Tapak Suci Batam. Tukiban mengatakan bahwa seorang atlet harus rajin berlatih dan beliau memberikan teladan bahwa sejak tahun 1980-an beliau tetap berlatih tanpa pernah absen. Tukiban juga menyampaikan bahwa sebenarnya antara Tapak Suci dan Perisai Diri adalah satu saudara namun berbeda organisasi, dan keduanya dipersatukan dengan terbentuknya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Dari Perisai Diri pengarahan disampaikan oleh Agus Winarno, Sekretaris Pengcab Perisai Diri Batam. Setelah menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pesilat Tapak Suci yang telah meluangkan waktunya untuk mengikuti latihan persahabatan ini, Agus menambahkan bahwa pendiri Perisai Diri juga berasal dari Yogyakarta yang merupakan daerah yang menjadi pusat Tapak Suci, namun beliau hijrah ke Surabaya karena pindah tugas. Selain itu Perisai Diri dan Tapak Suci sama-sama menjadi perguruan pencak silat yang mendapatkan predikat Perguruan Historis karena memiliki kontribusi besar dalam terbentuknya dan berkembangnya IPSI pada masa awal.

Semoga insan pencak silat dapat maju bersama-sama dengan semangat persaudaraan walaupun berbeda organisasi dan atribut perguruan masing-masing. Bravo pencak silat !

04 Februari 2008

Latihan persahabatan dengan Persinas Asad

Setelah dua minggu sebelumnya mengadakan latihan bersama dengan Persaudaraan Setia Hati Organisasi, pada hari Minggu tanggal 3 Februari 2008 Kelatnas Indonesia Perisai Diri Cabang Batam mengadakan latihan persahabatan dengan Persinas Asad. Latihan ini diadakan di lapangan kantor Pemerintah Kota Batam. Sebagaimana latihan bersama sebelumnya, latihan kali ini masih difokuskan pada evaluasi dan penyegaran calon atlet remaja yang akan diterjunkan dalam seleksi pemilihan atlet Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Kepulauan Riau yang diagendakan diselenggarakan pada akhir Februari 2008.

Latihan diawali dengan stratching dan pemanasan bersama dengan formasi melingkar menghadap ke tengah. Cuaca pagi saat itu sedang mendung sehingga para pesilat dapat terhindar dari sengatan sinar matahari mengingat lokasi berada tidak jauh dari laut di teluk Batam Centre yang cepat terik. Dan seperti biasanya, lapangan ini apabila Minggu pagi banyak dipakai untuk masyarakat berolahraga, terutama jogging dan futsal outdoor, plus dilengkapi dengan hadirnya pedagang makanan dan minuman.

Setelah siap, para pesilat secara bergiliran latih tanding yang dipandu oleh wasit bergantian dari Perisai Diri dan Asad. Dari Perisai Diri diwakili oleh Agus Winarno, Sekretaris Pengcab Perisai Diri Batam, dan dari Asad diwakili oleh Hadi Santoso, Pelatih Pengda Persinas Asad Kepri. Yang menarik kali ini yaitu adanya latih tanding pesilat dewasa, antara Marcos, pesilat Perisai Diri yang akan berlaga dalam Teluk Danga International Games 2008 di Johor Malaysia, berhadapan dengan Agus Wihantono, pesilat Asad yang akan berlaga dalam PON XVII di Kalimantan Timur. Pertarungan dua atlet ini memberikan teladan dan membangkitkan semangat para pesilat remaja yang hadir.

Hadirnya dua perguruan silat yang nampak jelas dari perbedaan atribut pakaian seragam silatnya tentu menjadi daya tarik masyarakat sekitar untuk melihatnya. Apalagi kedua pihak berkumpul dalam nuansa latihan persahabatan, jauh dari kesan sebagian masyarakat pada umumnya yang menggambarkan ketidakserasian antar aliran atau perguruan silat. Image jiwa persaudaraan antar pesilat walau berbeda perguruan akan terbangun dengan kegiatan semacam ini, sehingga dapat mensosialisasikan bahwa Pencak Silat bukan hanya mengajarkan teknik bertempur semata namun juga mengajarkan mental yang berbudi luhur.

Setelah latih tanding usai, para pesilat berkumpul duduk lesehan dan diawali dengan perkenalan antar kedua pihak. Dalam sambutannya, Ricky Mendoza, Ketua Bidang Pembinaan Atlet Pengcab Kelatnas Indonesia Perisai Diri Batam, menyampaikan bahwa latihan bersama tidak harus dalam bentuk latih tanding yang masih menampakkan terpisahnya dua kubu. Kegiatan bisa dikemas dalam bentuk lain yang lebih terasa semangat kebersamaannya, seperti senam pemanasan bersama. Selanjutnya, Nurdin Arief, Wakil Ketua Cabang Persinas Asad Batam, menyambut gembira atas kegiatan persahabatan antar perguruan silat seperti ini, apalagi bagi Persinas Asad yang termasuk perguruan baru dalam kalangan IPSI, sehingga menantikan kegiatan seperti ini untuk diadakan lagi.