Sebanyak 51 orang pesilat dari berbagai perguruan pencak silat yang ada di Batam berlaga dalam seleksi pembentukan tim yang akan mewakili Kota Batam untuk dikirim ke even Kejurda Pencak Silat Kepulauan Riau 2008. Seleksi ini diadakan pada tanggal 13-14 Agustus 2008 di GOR YKB yang berlokasi di belakang Hotel Planet Holiday, Sei Jodoh, Batu Ampar, Batam.
Dari 24 perguruan pencak silat yang terdaftar di Pengcab IPSI Batam, hanya 10 saja yang mengirimkan atletnya dalam seleksi ini, yaitu Setia Hati Terate 10 atlet, Himssi 7 atlet, Setia Hati Organisasi 7 atlet, Pagar Nusa 6 atlet, Persinas Asad 6 atlet, Perisai Diri 4 atlet, Tapak Suci 4 atlet, Merpati Putih 3 atlet, Satria Muda Indonesia 3 atlet dan Silaturahmi 1 atlet. Nomor yang dipertandingkan yaitu Kelas A-I Putra dan Kelas A-F Putri.
Acara ini dibuka dengan sambutan dan pengarahan oleh Ketua Pengcab IPSI Batam, Maman Mansur, SE. Setelah usai, langsung digelar partai pertama yang mempertandingkan Kelas A Putra, antara Muhammad Nazarul dari Perisai Diri melawan Jefrianto dari Himssi. Di awal pertarungan kedua pesilat ini tampak seimbang, namun setelah berjalan beberapa saat Nazarul berulang kali berhasil menjatuhkan lawannya dengan Sapuan Luar atau Sirkelslag. Selain menggunakan teknik tersebut, Nazarul juga menggunakan Tendang T untuk mengganjel pada saat lawannya merangsek maju menyerang yang mengakibatkan lawan tidak dapat memasukkan serangannya pada sasaran dengan sempurna. Atas permintaan dari ofisial atlet Himssi, pertandingan dihentikan sehingga Nazarul yang sehari-hari berlatih di Perisai Diri Ranting Panti Asuhan Al-Hidayah Batam ini dinyatakan Menang Teknik.
Kemenangan ini menghantarkan Nazarul ke babak semifinal melawan Angga dari Tapak Suci yang sebelumnya telah menang bye. Setelah beberapa kali dapat menangkap tendangan lawan namun tidak berhasil menjatuhkan lawannya, Nazarul kembali menggunakan teknik Tendang T, tetapi kali ini bukan untuk mengganjel serangan lawan melainkan untuk maju menyerang lawan. Dengan beberapa poin dari Tendang T yang tepat masuk sasaran, Nazarul kembali memenangkan pertandingan. Sayangnya di babak final, Nazarul dapat dikalahkan oleh Aprin Ardianto dari Setia Hati Terate setelah berkali-kali Nazarul berhasil dijatuhkan dengan teknik guntingan atau Supit Udang.
Di Kelas C Putra, Latip Suswanto dari Perisai Diri berlaga melawan Muhammad Latif dari Himssi. Latip yang dulunya berlatih di Perisai Diri Cabang Semarang ini berusaha mendesak lawannya dengan kombinasi Pendeta Gejlik dan Pendeta Sabit, sambil sesekali menjatuhkan lawannya dengan Sapuan Luar maupun Sapuan Dalam. Bahkan beberapa kali Pukul Satria dari Latip berhasil bersarang telak di dada lawannya. Kembali ofisial atlet Himssi meminta pertarungan dihentikan, sehingga Latip dinyatakan Menang Teknik. Melangkah ke babak selanjutnya, Latip berhadapan dengan Tutut Suwanto dari Pagar Nusa, masih di babak penyisihan karena jumlah peserta di kelas ini cukup banyak. Namun karena timbangan panitia menyatakan bahwa Latip overweight, Latip tidak diperkenankan untuk bertanding, sehingga lawannya dinyatakan Menang Diskualifikasi.
Di kelas lainnya, Ariyanto dari Perisai Diri berhadapan dengan Suhada dari Setia Hati Organisasi di Kelas F Putra. Namun karena Ariyanto yang dulunya berlatih di Perisai Diri Cabang Pekanbaru ini sedang menjalankan tugas dinas ke pulau lain, terpaksa dia harus menerima kekalahan karena lawannya dinyatakan Menang WO.
Selain Muhammad Nazarul dan Latip Suswanto, turut bertanding juga Marcos dari Perisai Diri di Kelas E Putra menghadapi Hamzah dari Setia Hati Terate. Marcos yang dulunya berlatih di Perisai Diri Cabang Padang ini beberapa waktu yang lalu telah menyumbangkan medali perak untuk Kontingen KONI Batam dalam Teluk Danga International Games 2008 yang diselenggarakan di Johor, Malaysia, pada bulan Februari 2008 yang lalu. Di partai final, Marcos menghadapi Agus Wihantono dari Persinas Asad yang merupakan atlet andalan Kepulauan Riau yang dikirim dalam PON XVII Kaltim yang lalu. Pertarungan paling seru di even ini diletakkan oleh panitia di bagian akhir sebagai penutup. Sorak sorai penonton walaupun bukan anggota Perisai Diri dan Persinas Asad turut menambah seru jalannya pertandingan di partai ini. Suara benturan keras Pukul Pendeta dan Tendang Sabit dari Marcos ke body protector yang dikenakan oleh lawannya mengundang tepuk tangan dan sorak sorai para penonton. Sayangnya Marcos kalah karena selisih angka jatuhan beberapa kali oleh lawannya. Namun pada saat Kejurda digelar Agus Wihantono berhalangan hadir, maka Marcos ditunjuk mewakili Kota Batam untuk berlaga di Kelas E Putra dalam Kejurda tersebut.