12 Juli 2007

Pesilat Perisai Diri Batam Sabet Medali Emas PDIC V

Usai sudah perhelatan para pesilat Perisai Diri dalam arena Perisai Diri International Championship (PDIC) V Jawa Barat 2007. Kejuaraan yang dibuka oleh Menpora, Dr. Adhyaksa Dault, SH, MSi, pada tanggal 3 Juli 2007 di GOR C-Tra Arena Bandung ini diikuti oleh lebih dari 400 orang atlet silat dari berbagai Daerah Perisai Diri di Indonesia dan Komisariat Perisai Diri dari luar negeri. Saat ini Perisai Diri memiliki 32 Pengurus Daerah di Indonesia dan 8 Pengurus Komisariat manca negara, yaitu Australia, Belanda, Jepang, Timor Leste, Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Swiss.

Sebagaimana dalam PDIC IV yang diselenggarakan di Yogyakarta tahun 2005, Piala Presiden RI untuk Juara Umum I kali ini kembali disabet oleh Jawa Timur dengan perolehan medali 11 emas, 4 perak dan 6 perunggu. Jawa Barat sebagai tuan rumah menduduki peringkat Juara Umum II dengan 7 emas, 10 perak dan 5 perunggu dengan memboyong Piala Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Sedangkan Juara Umum III dengan Piala Menteri Koordinator Bidang Perekonomian diraih oleh Bali dengan 6 emas, 6 perak dan 5 perunggu.

Batam yang sebelumnya telah menyiapkan sepuluh orang atlet untuk bergabung dalam kontingen Kepulauan Riau hanya bisa mengirimkan dua orang atlet dan satu orang ofisial karena keterbatasan dana yang ada.

Pada hari pertama, Asfian Rosadi atlet Perisai Diri Batam berlaga dalam Pertarungan Bebas Kelas D Putra. Dalam kelas yang diikuti oleh pesilat dengan berat badan di atas 60 kg s.d. 65 kg ini, pertarungan Asfian dengan lawannya dari Nusa Tenggara Timur tampak seimbang dan akhirnya ia kalah angka setelah berlaga saling mengadu kemampuan ilmu silatnya.

Pada hari yang sama, Asfian harus kembali berlaga membela nama Batam dalam kategori Serang Hindar Kelas B Putra melawan pesilat dari DKI Jakarta. Dengan sisa kemampuan yang ia miliki, Asfian gagal untuk menembus babak semifinal. "Karena hanya dua atlet yang kami kirim, terpaksa Asfian merangkap dalam dua kategori pertandingan, sehingga memecah konsentrasinya. Setelah sebelumnya bertarung habis-habisan melawan pesilat dari NTT di Kelas D, dengan sisa kemampuan yang masih ada Asfian gagal kembali di kelas Serang Hindar," kata Agus Winarno, ofisial tim Perisai Diri Batam.

Hari berikutnya, Ricky Mendoza yang sebelumnya pernah menyabet medali perak pada PDIC II Jatim 1995, berlaga dalam Pertarungan Bebas Kelas Bebas Khusus Putra berhadapan dengan pesilat dari Sumatera Barat. Kelas Bebas Khusus ini diikuti oleh pesilat Perisai Diri khusus level Asisten Pelatih tanpa klasifikasi berat badan. Dalam babak penyisihan ini, Ricky menang mutlak dengan skor 5-0 setelah berhasil mengalahkan lawannya dengan beberapa teknik jatuhan yang sempurna.

Melaju ke babak semifinal, Ricky berhadapan dengan pesilat Nusa Tenggara Timur. Dengan kombinasi teknik pukulan dan tendangan yang dinamis, kembali Ricky dinyatakan oleh tim wasit juri sebagai pemenangnya sehingga menghantarkan ia ke babak final.

Di babak final, pertarungan sengit antara Ricky dengan pesilat dari Bali berakhir dengan jatuhnya satu medali emas untuk Batam. Selain mendapatkan medali emas, Ricky juga mendapatkan Piala Ketua Umum Perisai Diri Pusat. Dengan mendapatkan satu medali emas menjadikan Batam menduduki peringkat IX, setingkat di bawah Australia yang memperoleh satu emas dan satu perak.

Dalam rapat evaluasi yang diadakan di Sekretariat Pengcab Perisai Diri Batam yang beralamat di Perumahan Taman Mediterania Tahap II Blok HH2 No.19 Batam Centre kemarin malam (11/7), Perisai Diri Cabang Batam menyatakan akan terus melakukan pengkaderan atlet dengan fokus utama atlet remaja. Atlet-atlet ini akan dipersiapkan untuk menghadapi kejuaraan, baik intern Perisai Diri maupun antar perguruan Pencak Silat.

"Saat ini pembinaan atlet remaja kita pusatkan di SMP Al-Azhar Baloi Indah setiap Sabtu dan Minggu pagi," kata Agus yang juga menjadi pengelola website www.perisaidiri.co.nr di internet ini. Ia mengharapkan bahwa atlet-atlet Perisai Diri Batam dapat turut mengharumkan nama Batam maupun Indonesia di berbagai even, baik dalam skala regional, nasional maupun internasional. "Semoga atlet kami dapat ikut terjun dalam Popda maupun Porda mendatang," imbuhnya.