02 Januari 2008

Pesilat Perisai Diri Sabet Medali Emas Sea Games XXIV

Indonesia merebut kembali gelar Juara Umum cabang olahraga Pencak Silat dalam Sea Games XXIV di Thailand tahun 2007 yang sebelumnya diduduki oleh Vietnam. Ni Nyoman Supartini, seorang pesilat putri Perisai Diri dari Bali yang bertanding di Kelas D Putri, menjadi penentu kemenangan Indonesia setelah berhasil mengalahkan pesilat Vietnam, Nguyen Thi Phuong Thuy. Indonesia berhasil menyabet lima medali emas di pertandingan yang diadakan di Sung Noen Municipality Hall, Nakhon Ratchasima.

Empat medali emas lainnya diraih oleh Tuti Winarni di kategori Tunggal Putri, Diyan Kristianto di Kelas A Putra, Pengky Simbar di Kelas A Putri dan Rony Syaifullah di Kelas G Putra. Diyan mengalahkan Jantaro Niphon (Thailand), Pengky mengalahkan Rina Jordana (Malaysia) dan Rony mengalahkan Vu The Hoang (Vietnam). Dengan hasil ini, Indonesia mengumpulkan 5 emas, 4 perak dan 4 perunggu.

Dalam pertarungannya, Ni Nyoman Supartini bertarung dengan semangat puputan ketika menghancurkan andalan Vietnam, Nguyen Thi Phuong Thuy. Kemenangan itu membalas kekalahan dua pesilat putri Indonesia lainnya yang dikalahkan oleh Vietnam dalam babak final hari sebelumnya, yaitu Fitirani Puspa Endah yang dikalahkan oleh Le Thi Hong Ngoan di Kelas E Putri dan Rosmayani yang dikalahkan oleh Thi Thu Hong.

Pertarungan seru juga terjadi ketika Simbar Pengky yang turun di Kelas A Putri berhadapan dengan Juara Dunia 2007 asal Malaysia, Haji Adnan Rina Jordana. Simbar tampil dengan kepercayaan diri yang tinggi. Dia mampu meladeni Rina yang memakai jurus pukulan samping, depan, dan tendangan sabit. Dengan dukungan dari suporter Indonesia yang gegap gempita mengobarkan semangat tempur, Simbar akhirnya memenangi pertarungan dengan skor 4-1. Simbar mengaku senang dengan kemenangan tersebut. Dia menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Rina kemarin adalah yang pertama. Ini penampilan pertama di Sea Games dan bisa masuk final. Karena baru pertama bertemu, dia berusaha meladeni lawan dengan semangat tinggi. "Karena itu, saya memakai strategi adu licik dengan dia (Rina)," ujarnya.

Dalam pertandingan yang dihadiri Menpora Adhyaksa Dault serta Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto, Indonesia berpeluang meraih tambahan satu emas melalui pesilat Pranoto, yang turun di Kelas H Putra melawan Nguyen Than Quyen (Vietnam). Kedua pesilat tersebut tidak memperoleh medali karena kasus salah cetak pembagian kelas pada buku petunjuk pelaksanaan pertandingan.

Prabowo mengaku sangat bangga atas kerja keras tim Pencak Silat Indonesia. Menurut dia, Indonesia harus bisa berprestasi lebih baik lagi sebagai negara yang mempopulerkan cabang Pencak Silat. "Ini merupakan indikasi bangkitnya Pencak Silat di Indonesia, tapi perjuangan belum selesai dan masih banyak yang harus dibenahi," kata Prabowo setelah upacara pengibaran Merah-Putih. Setelah pesta olahraga Asia Tenggara ini, Prabowo berjanji akan terus membantu pengembangan Pencak Silat. Sementara itu, bagi para peraih medali emas, Prabowo akan memberikan bonus khusus, tapi ia tidak menyebutkan jumlahnya. Sementara itu, pelatih Thailand asal Indonesia, Oong Maryono, memuji penampilan tim Indonesia. Menurut dia, prestasi Indonesia bisa merebut kembali gelar juara umum dari Vietnam patut diacungi jempol.