Sebagaimana yang telah diagendakan oleh Dinas Pendidikan Nasional Kota Batam bekerja sama dengan Pengcab IPSI Batam, pada tanggal 16-17 Februari 2008 bertempat di aula SMU Negeri 3 Batam akan diadakan seleksi atlet pencak silat yang akan mewakili Kota Batam dalam Popda (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) Kepulauan Riau.
Seminggu sebelum pertandingan berlangsung, Kelatnas Indonesia Perisai Diri Cabang Batam memanfaatkan waktu pada hari Minggu tanggal 10 Februari 2008 untuk mengadakan latihan gabungan dengan Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah bertempat di lapangan Engku Putri belakang kantor Pemerintah Kota Batam. Latihan kali ini lebih difokuskan untuk refreshing dan penajaman teknik bagi calon atlet yang akan berlaga dalam pertandingan tersebut.
Para pesilat pelajar dari kedua perguruan silat ini melakukan pemanasan dan stratching bersama, termasuk melakukan latihan teknik dasar standard pencak silat yang dipandu oleh Mahyouhendra Kamil dan Mahyouhandrie Kamil dari Tapak Suci. Para pesilat yang pakaian seragam silatnya terlihat sangat kontras perbedaan warnanya, yang mana Perisai Diri berwarna putih dan Tapak Suci berwarna merah, berbaur menjadi satu barisan. Hal ini menjadikan nuansa latihan lebih terasa kebersamaan dan persahabatannya. Kesan jiwa persaudaraan antar pesilat dari perguruan yang berbeda seperti ini dapat menjadi bentuk sosialisasi bahwa pencak silat bukan hanya mengajarkan teknik bertempur semata namun juga mengajarkan mental yang berbudi luhur.
Latihan dilanjutkan dengan bergantian melakukan teknik serangan dengan sasaran patching pad yang dipandu oleh Ricky Mendoza dan Agus Winarno dari Perisai Diri. Salah satu tujuan latihan ini untuk melatih ketepatan dan kekuatan serangan, baik serangan tangan maupun serangan kaki. Setelah beristirahat sejenak, para pesilat duduk dengan membentuk lingkaran besar sebagai batas arena untuk melakukan latih tanding yang yang dipandu kembali oleh Mahyouhendra Kamil dan Mahyouhandrie Kamil.
Setelah latihan selesai, para pesilat mendapatkan pengarahan dari para pelatih. Dari Tapak Suci pengarahan disampaikan oleh Tukiban, Ketua Pendekar Daerah Batam, didampingi oleh Rendra Topan, Sekretaris Pimda Tapak Suci Batam. Tukiban mengatakan bahwa seorang atlet harus rajin berlatih dan beliau memberikan teladan bahwa sejak tahun 1980-an beliau tetap berlatih tanpa pernah absen. Tukiban juga menyampaikan bahwa sebenarnya antara Tapak Suci dan Perisai Diri adalah satu saudara namun berbeda organisasi, dan keduanya dipersatukan dengan terbentuknya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Dari Perisai Diri pengarahan disampaikan oleh Agus Winarno, Sekretaris Pengcab Perisai Diri Batam. Setelah menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pesilat Tapak Suci yang telah meluangkan waktunya untuk mengikuti latihan persahabatan ini, Agus menambahkan bahwa pendiri Perisai Diri juga berasal dari Yogyakarta yang merupakan daerah yang menjadi pusat Tapak Suci, namun beliau hijrah ke Surabaya karena pindah tugas. Selain itu Perisai Diri dan Tapak Suci sama-sama menjadi perguruan pencak silat yang mendapatkan predikat Perguruan Historis karena memiliki kontribusi besar dalam terbentuknya dan berkembangnya IPSI pada masa awal.
Semoga insan pencak silat dapat maju bersama-sama dengan semangat persaudaraan walaupun berbeda organisasi dan atribut perguruan masing-masing. Bravo pencak silat !