Lebih dari 1.000 orang pesilat dari berbagai perguruan pencak silat yang ada di Kota Batam memadati dataran Engku Putri, lapangan besar di sebelah kantor Pemerintah Kota Batam, hari Minggu tanggal 7 Juni 2009 kemarin. Mereka berbaur dengan masyarakat Kota Batam lainnya yang sedang berolahraga ringan atau berekreasi keluarga di lapangan tersebut. Memang setiap Minggu pagi dataran Engku Putri menjadi salah satu tempat favorit masyarakat Kota Batam untuk olahraga keluarga. Tepat pukul 07.30 seseorang dengan pakaian seragam pencak silat lengkap berjalan menuju ke tengah lapangan sambil membawa pengeras suara. Dengan instruksinya melalui corong pengeras suara, para pesilat dari berbagai usia yang hadir langsung bergegas ke tengah lapangan dan mengatur barisan dengan rapi. Bukan hanya usianya saja yang bervariasi, namun pakaian seragam pencak silat yang dipakai oleh ribuan pesilat tersebut juga beraneka ragam, hitam, putih, hijau, biru, dan lainnya.
Setelah diberikan pengarahan dari salah satu pelatih, para pesilat mendengarkan sambutan dari Ketua Pengkot IPSI Batam, H. Gintoyono, B.E., S.E., M.M., yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Tata Kota, Pemerintah Kota Batam. "Ini baru pertama kalinya Pak Gintoyono hadir di tengah ribuan pesilat dalam acara Latihan Gabungan Pencak Silat Batam. Latihan gabungan ini sudah yang keenam kalinya. Yang sebelumnya, masih di era Pengurus Kota IPSI Batam periode sebelum Pak Gintoyono," ujar Agus Winarno, A.Md. dari Perisai Diri yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pengkot IPSI Batam.
Di lingkungan IPSI Kota Batam terdapat 32 perguruan pencak silat yang tersebar di berbagai penjuru Batam, termasuk di Belakang Padang. Dalam latihan gabungan kali ini, tercatat 14 perguruan pencak silat yang mengikutsertakan anggotanya, diantaranya yaitu Perisai Diri, Pagar Nusa, Setia Hati Organisasi, Setia Hati Terate, Walet Puti, Bintang Surya, Merpati Putih, Persinas Asad, Suci Hati, Himssi, Satya Sejati, Satria Muda Indonesia, Silaturahmi dan Talago Biru. "Acara ini terasa sangat istimewa karena dalam acara ini para guru besar dan ketua cabang tiap perguruan berkenan untuk turut hadir di lapangan. Di situ ada Mas Rapi (M. Toha Ratta) dari Walet Puti, Mas Wiro (Prawiro Rahardjo, Occ., M.Ph.) dari Suci Hati, Mas Pian (Asfian Rosadi, A.Md.) dari Perisai Diri, Mas Wahyu (Wahyudi, A.Md.) dari Setia Hati Organisasi, Mas Yatno (Suyatno, S.H.) dari Setia Hati Terate, dan masih banyak senor-senior lainnya," jelas Agus.
Setelah acara sambutan selesai, seluruh pesilat melakukan jalan santai keliling area Batam Centre dipandu oleh Khoirul Anam dari Pagar Nusa yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pengkot IPSI Batam. Di barisan paling depan tampak berkibar bendera-bendera tiap perguruan pencak silat. Barisan ribuan pesilat yang turun ke jalan raya ini menyedot perhatian warga sekitar dan pengguna jalan raya yang melintas saat itu.
Setelah barisan kembali ke dataran Engku Putri, kegiatan dilanjutkan dengan latihan Jurus Tunggal Baku yang dilakukan bersama-sama dengan instruktur utama Edi Priyono, A.Md. dari Bintang Surya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Harian Pengkot IPSI Batam. Bagi masyarakat yang melihat, inilah salah satu keunikan dalam Latihan Gabungan Pencak Silat Batam, di mana ribuan pesilat yang berasal dari perguruan pencak silat yang berbeda-beda, dengan pakaian yang berbeda-beda, dapat dengan kompak melakukan satu rangkaian jurus pencak silat yang sama.
Jurus Tunggal Baku merupakan jurus wajib yang dilombakan di pertandingan pencak silat Kategori Tunggal. Berdasarkan data statistik kasar, para atlet silat remaja saat ini cenderung lebih suka ikut berlaga dalam Kategori Tanding dibandingkan dengan Kategori Tunggal, Kategori Ganda dan Kategori Regu. Padahal seni budaya pencak silat justru lebih kelihatan menonjol di Kategori Tunggal, Ganda dan Regu atau yang biasa disingkat dengan TGR. Pengkot IPSI Batam merasa bertanggung jawab untuk mensosialisasikan Jurus Tunggal Baku ini kepada perguruan pencak silat yang berada di bawah koordinasinya. Latihan Jurus Tunggal Baku ini langsung dipantau oleh Saidina Hamzah Batubara, S.Ag. dari Walet Puti yang juga menjabat sebagai Ketua Biro Pembinaan Seni Budaya Pencak Silat Pengkot IPSI Batam.
Setelah para peserta beristirahat sambil bersama-sama menyantap bubur kacang hijau yang disediakan oleh panitia pelaksana, kegiatan langsung dilanjutkan dengan latih tanding. Komando berpindah ke Ricky Mendoza, S.T. dari Perisai Diri yang juga menjabat sebagai Ketua Biro Pembinaan Prestasi Pengkot IPSI Batam. Seluruh pesilat yang hadir duduk di lapangan rumput membentuk satu lingkaran besar. Tampil dua orang pesilat dewasa dari perguruan pencak silat yang berbeda ke tengah gelanggang, dengan mengenakan body protector. Mereka saling berhadapan dan dengan aba-aba dari Ricky yang menjadi wasit, mereka memasang sikap kuda-kuda pencak silat khas perguruan masing-masing. Setelah aba-aba mulai, sepasang pesilat tersebut bertarung dengan mengeluarkan berbagai kemampuan teknik beladiri alirannya masing-masing, namun tetap dalam batas-batas yang telah diatur dalam peraturan pertandingan oleh IPSI.
Selain pesilat dewasa, latih tanding juga dilakukan oleh pesilat remaja di bawah wasit Fikri dari Himssi yang juga menjabat sebagai Anggota Lembaga Pelatih Pengkot IPSI Batam. Dalam latihan gabungan ini pesertanya didominasi oleh pesilat remaja. Latih tanding kali ini juga dimanfaatkan sebagai penjajakan oleh para atlet yang berniat untuk terjun dalam pertandingan pencak silat SMA 3 Cup yang akan digelar pada bulan Juli 2009 di SMA Negeri 3 Batam. Peserta latihan gabungan ini juga tidak sedikit yang masih pra-remaja. Mereka pun seolah tidak mau ketinggalan dan meminta kepada para pelatih agar diadakan latih tanding juga untuk mereka. Akhirnya latih tanding untuk anak-anak diadakan dengan dipandu oleh Wahyudi, A.Md. dari Setia Hati Organisasi yang juga menjabat sebagai Ketua Subbiro Pembibitan dan Pemasalan Pengkot IPSI Batam.
Setelah acara selesai dan para peserta bubar, para personil Pengurus Kota IPSI Batam dan para pengurus perguruan pencak silat berkumpul untuk mengadakan diskusi dan sarasehan. Dalam pertemuan kali ini sekaligus diserahkan undangan kepada para ketua perguruan pencak silat untuk kegiatan Penataran Pelatih dan Wasit Juri IPSI Kota Batam 2009 yang akan diselenggarakan pada tanggal 24 s.d. 28 Juni 2009 mendatang. Selain hal tersebut, disepakati bahwa Latihan Gabungan Pencak Silat Batam VII mendatang akan diadakan 2 bulan lagi, dengan harapan jumlah peserta yang hadir dapat lebih banyak dan meriah. Perguruan pencak silat yang belum dapat hadir kali ini juga diharapkan dapat turut bergabung di latihan gabungan berikutnya.
Latihan gabungan seperti ini diharapkan dapat menjadi sarana menjaga keharmonisan dan silaturahmi antar perguruan pencak silat sehingga menambah citra baik pencak silat sebagai olahraga seni beladiri warisan luhur budaya bangsa Indonesia. Selain itu diharapkan kegiatan ini dapat menarik minat masyarakat, terutama generasi muda, untuk mencintai dan melestarikan pencak silat sebagai salah satu kekayaan budaya asli bangsa Indonesia. Yang tidak kalah pentingnya, dengan hadirnya para ketua perguruan pencak silat dalam kegiatan ini mempermudah koordinasi sehingga informasi dari Pengkot IPSI Batam dengan mudah dan cepat sampai ke masing-masing perguruan pencak silat yang tersebar di berbagai penjuru Kota Batam.